PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) hingga saat ini masih terus menggesa pemberian vaksin pada ternak untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Di mana hingga saat ini, realisasi vaksin PMK masih mencapai 71 persen.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas PKH Riau Faralinda mengatakan, untuk vaksin PMK bagi ternak di Riau khususnya sapi pihaknya menargetkan sebanyak 207.779 dosis. Hingga saat ini, realisasinya baru mencapai 147.609 dosis atau 71 persen.
“Untuk pemberian vaksin PMK ini memang masih cukup banyak yang harus dikejar. Karena hingga saat ini baru mencapai 71 persen,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, beberapa kendala yang pihaknya hadapi dalam pemberian vaksin PMK ini yakni saat ini sudah memasuki musim hujan. Dengan kondisi tersebut, kesehatan sapi menurun sehingga belum bisa di berikan vaksin.
“Kalau musim hujan, kondisi kesehatan sapi menurun. Sehingga belum bisa diberi vaksin, karena sebelum diberi vaksin kondisi ternak harus sehat,” ujarnya.
Dipaparkan Faralinda, adapun realisasi pemberian vaksin PMK bagi ternak di Riau yakni untuk Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 6.816 dosis. Indragiri Hulu sebanyak 10.651 dosis. Indragiri Hilir sebanyak 2.008 dosis.
“Kemudian Kabupaten Pelalawan sebanyak 14.709 dosis, Siak 30.221 dosis, Kampar 10.123 dosis, Rokan Hulu 21.583 dosis, Bengkalis 25.603 dosis, Rokan Hilir 14.597 dosis, Kepulauan Meranrti 4.267 dosis, Pekanbaru 2.655 dosis, Dumai 4.907 dosis dan Dinas PKH Riau 50 dosis,” paparnya.
Dipaparkan Faralinda, sejak wabah PMK merebak di Provinsi Riau, sedikitnya ada 4.922 hewan ternak terpapar. Dimana dari ribuan kasus terdapat 32 hewan ternak mati dan 33 hewan ternak dipotong paksa.
“Untuk mencegah PMK kami juga mengimbau masyarakat yang belum memvaksin ternaknya, hendaknya dapat segera memberikan vaksin. Apalagi saat musim hujan PMK cukup cepat menular,” imbaunya.(sol)